A. Tanah dan lahan bagi kehidupan
1.
Perbedaan
Antara Tanah dan Lahan
Menurut pandangan para ahli dalam membedakan pengertian tanah dan lahan :
Tahun 1927, Dokuchaiev mempelopori konsep tanah.
Menurutnya, tanah adalah benda alami berdimensi 3 (memiliki panjang, lebar dan dalam), terletak di bagian paling atas kulit bumi dan memiliki sifat-sifat yang berbeda dengan bagian dibawahnya, sebagai hasil kerja interaksi antar iklim, aktifitas organisme, bahkan induk dan relief selama kurun waktu tertentu. Sedangkan menurut Arsyad, tanah memiliki tiga makna ; makna pertama, tanah merupakan media alami bagi pertumbuhan tumbuh-tumbuhan. Makna kedua, memandang tanah sebagai goliath atau bahan hancuran iklim yang berasal dari batuan dan bahan organik yang diperlukan sebagai bahan galian atau tambang dan galian. Dalam makna ini tanah dinyatakan dengan satuan berat (ton, kg, atau volume). Sedangkan makna ketiga, tanah diberlakukan sebagai ruang atau tempat dipermukaan bumi yang digunakan oleh manusia untuk melakukan segala aktivitasnya. Untuk makna ini tanah dilihat dari dimensi luas (ha,m2) dari ketiga makna tersebut, makna pertama dan makna kedua sepadan dengan arti istilah soil (tanah) dalam bahasa inggris, sedangkan makna ketiga sepadan arti istilah lan (lahan).
Menurutnya, tanah adalah benda alami berdimensi 3 (memiliki panjang, lebar dan dalam), terletak di bagian paling atas kulit bumi dan memiliki sifat-sifat yang berbeda dengan bagian dibawahnya, sebagai hasil kerja interaksi antar iklim, aktifitas organisme, bahkan induk dan relief selama kurun waktu tertentu. Sedangkan menurut Arsyad, tanah memiliki tiga makna ; makna pertama, tanah merupakan media alami bagi pertumbuhan tumbuh-tumbuhan. Makna kedua, memandang tanah sebagai goliath atau bahan hancuran iklim yang berasal dari batuan dan bahan organik yang diperlukan sebagai bahan galian atau tambang dan galian. Dalam makna ini tanah dinyatakan dengan satuan berat (ton, kg, atau volume). Sedangkan makna ketiga, tanah diberlakukan sebagai ruang atau tempat dipermukaan bumi yang digunakan oleh manusia untuk melakukan segala aktivitasnya. Untuk makna ini tanah dilihat dari dimensi luas (ha,m2) dari ketiga makna tersebut, makna pertama dan makna kedua sepadan dengan arti istilah soil (tanah) dalam bahasa inggris, sedangkan makna ketiga sepadan arti istilah lan (lahan).
Secara alamiah, tanah mengandung campuran bahan-bahan organik dan mineral
dengan bentuk struktur, dan komposisi tertentu. Komposisi tanah berubah dan
berbeda-beda dari satu tempat ke tempat lainnya. Rata-rata bahan komposisi
utama yang terdapat dalam satu satuan volume tanah adalah :
1. 45% mineral (dalam lempung/liat, lumpur, kerikil dan
batu)
2. 25% air (tergantung kapasitas daya serap dan daya simpan
tanah)
3. 25% udara
4. 5% materi organik atau humus.
Bahan-bahan komponen pembentuk tanah di atas tersusun dalam lapisan-lapisan
yang disebut sebagai horison tanah. Masing-masing lapisan horison ini memiliki
perbedaan ketebalan, warna, tekstur, dan komposisi yang bervariasi tergantung
tipe tanah.
Susunan lapisan profil tanah;
1. Horison organik (horison 0)
2. Lapisan topsoil (horison A)
3. Lapisan subsoil (horison B)
4. Lapisan paling bawah (horison C)
2.
Daur
Biogeokimia
Apa guna tanah dan lahan bagi kehidupan? Seberapa besar
fungsi keduanya bagi manusia, dan mekanisme ekologis alam?
Tanah merupakan tempat atau media utama bagi sebagian
besar organisme dalam melangsungkan proses kehidupannya. Meski ada yang mampu
hidup di lingkungan akuatik (perairan) sebagian tumbuhan, terutama tumbuhan
tingkat tinggi, hidup di atas tanah. Sebagian hewan air pun tetap membutuhkan
tanah sebagai tempat melangsungkan hidupnya, seperti bertelur, menetaskan
anaknya, mencari makanan atau yang lainnya.
Salah satu fungsi lain dari tanah yang amat penting bagi
mekanisme ekologis adalah tanah merupakan sumber utama dan tempat terjadinya
daur materi.
Secara alamiah, proses kehidupan yang terjadi di alam
semesta pada dasarnya merupakan suatu mekanisme transfer materi dan energi. Di
alam terdapat berbagai macam unsur kimia, yang telah berhasil diidentifikasi ±
92 unsur. Dari 92 unsur teridentifikasi tersebut hanya 40 unsur yang penting
bagi kehidupan. Enam unsur di antaranya menyusun lebih dari 95% biomassa
seluruh mahluk hidup. Enam unsur utama tersebut adalah karbon (C), oksigen (O),
nitrogen (N), Fosfor (P), dan sulfur (S). Ke enam unsur tersebut ditambah unsur
lain yang diperlukan dalam jumlah yang relatif besar dikenal dengan istilah
makronutrien. Unsur lain seperti iron/besi (Fe), Magnesium (Mg), cooper/tembaga
(Cu), serta iodium (J) dan berapa unsur lain yang diperlukan dalam jumlah yang
relatif kecil dikenal dengan istilah mikronutrien. Unsur-unsur tersebut
mengalami suatu rangkaian siklus yang bergerak dengan pasti dari sumber
utamanya udara air dan tanah kemudian masuk dalam rangkain jaring-jaring
makanan di ekosfer dan kembali lagi ke siklus semula. Rangkaian siklus tersebut
dikenal dengan daur Biogeokimia. Disebut dengan istilah demikian karena siklus
tersebut melibatkan makhluk hidup. Bumi, dan unsur-unsur kimia.
Terdapat tiga tipe dalam daur biogeokimia :
1.
Daur
gas (gaseous cycles)
2.
Daur
endapan (sedimentary cycles)
3.
Daur
air (hydrological/water cycles)
1. Daur karbon
Karbon merupakan dasar pembangunan dari melekul organik
yang penting untuk kehidupan. Tumbuhan mendapatkan karbon dari karbon dioksida
(CO2). CO2 merupakan salah satu komponen pokok untuk
berlangsungnya fotosintesis. Tumbuhan menggunakan energi matahari untuk
mengolah karbon dioksida (CO2) dengan air (H2O) untuk
membentuk senyawa organik(karbon organik, hidrogen, dan oksigen) sebagai
subtansi makanan seperti glukosa (C6H12O6).
Proses perubahan sederhana dapat dituliskan sebagai berikut.
CO2+H2O+energi matahari→C6H12O6+O2+energi
Produsen dan konsumen akan mengubah karbon pada makanan
kembali menjadi karbondioksida dan air melalui proses respirasi. Karbon
dioksida yang dihasilkan akan dilepaskan ke admosfer. Secara sederhana proses
respirasi yang terjadi dapat di tuliskan sebagai berikut.
C6H12O6+6O2→6CO2+6H2O+panas
Pada kedua proses diatas (fotosintesis dan respirasi)
terdapat banyak reaksi kimia yang berbeda.walaupun demikian sebagai hasilnya
dapat diketahui proses respirasi merupakan kebalikan dari proses fotosintesis.
Maka proses fotosintesis dan respirasi merupakan proses yang berkesinambungan
dan menjadi daur sirkulasi karbon dan oksigen dalam bentuk kimia di ekosistem.
2. Daur Nitrogen
Unsur nitrogen dapat ditemukan dalam berbagai bentuk
persenyawaan, misalnya nitrogen dioksida (NO2) di atmosfer, amonia (NH3), garam
amonium, di air tanah dan sebagainya. Sebagai agen pengubahnya terdapat makhluk
hidup yang bertugas seperti bakteri pengubah nitrogen di tanah, alga biru hijau
di air dan sebagainya.
3. Daur fosfor
Fosfor merupakan unsur yang penting bagi kehidupan.
Fosfor merupakan salah satu komponen penyusun materi genetik (seperti DNA dan
RNA), membran sel, tulang, dan gigi, beberapa pegunungan fosfat yang mengandung
ion PO3, berada di tanah dan air. Walaupun fosfor merupakan unsur yang penting
namun daur fosfor terjadi secara lambat dari tanah ke laut dan kembali ke
tanah.
Kegiatan belajar 2
Tata guna Lahan
Pengelolaan lahan merupakan upaya yang dilakukan manusia
dalam pemanfaatan lahan sehingga produktifitas lahan tetap tinggi secara
berkelanjutan/jangka panjang. Penggunaan sumber daya lahan dapat di bagi
kedalam tiga kelompok manfaat dan peranan, yaitu (M,ardi, dkk ; 274) :
1.
Lahan
digunakan untuk tempat tinggal, berusaha, bercocok tanam, dan lainnya;
2.
Lahan
sebagai kawasan hutan yang menopang kehidupan vegetasi satwa liar;
3.
Lahan
sebagai daerah pertambangan yang bermanfaat bagi manusia.
Tata guna lahan memberi arti pada seberapa luas dimensi
ruang sumber sumber daya tanah yang dapat di manfaatkan bagi manusia. Dalam hal
ini makna tata guna lahan dapat juga
disebut tata guna ruang, yaitu keluasan sumber daya lahan dengan segala potensi
dan karakteristik tanah serta lingkungan yang melingkupnya.
Dalam bahasa pemerintah “Tata Ruang” adalah pengaturan
ruang berdasarkan berbagai fungsi kepentingan tertentu bagi berbagai kegiatan
dan kebutuhan manusia. Untuk memenuhi semua pihak secara adil, menghindari
persengketaan, serta menjamin kelestarian lingkungan di butuhkan proses yang
dalam undang-undang No. 24 Tahun 1992 disebut sebagai penataan ruang.
Untuk memudahkan penataan ruang ini, pemerintah
menetapkan tiga cara utama pembagian ruang ;
1.
Segi
fungsi kawasan dan kegiatan ada dua ;
a.
Kawasan
lindung
b.
Kawasan
budaya
2.
Secara
administratif dibagi menjadi ;
a.
wilayah
nasional
b.
wilayah
propensi
c.
wilayah
kabupaten
3.
berdasarkan
fungsi kawasan dan aspek kegiatan, ruang dibagi menjadi ;
a.
kawasan
pedesaan
b.
kawasan
perkotaan
c.
kawasan
tertentu
B. Perencanaan tata ruang atau tata guna lahan
Perencanaan dilakukan melalui proses dan prosedur
penyusunan serta penetapan tata ruang melalui langkah-langkah berikut
(Permendagri No. 9 tahun 1998)
1.
Persiapan
2.
Penentuan
arah pembangunan dilihat dari segi ekonomi, sosial, budaya, daya dukung, dan
daya tampung lingkungan, serta pertahanan keamanan
3.
Identifikasi
berbagai potensi dan masalah pembangunan dalam wilayah perencanaan.
4.
Perumusan
rencana tata ruang.
5.
Penetapan
rencana tata ruang.
C. Isi rencana tata ruang kabupaten meliputi ;
1.
Pedoman
pengendalian pemanfaatan ruang kabupaten.
2.
Pengelolaan
kawasan lindung dan budaya.
3.
Pengelolaan
kawasan pedesaan, perkotaan dan kawasan tertentu.
4.
Sistim
kegiatan pembangunan dan sistem pemukiman pedesaan dan perkotaan.
5.
Penatagunaan
tanah, air, udara dan sumber daya alam lainnya, termasuk tata guna hutan berupa
hutan lindung, hutan prosuksi dan hutan konservasi, kawasan tambang, daerah
pemukiman, dan perkembangan pertanian.
D. Tata guna lahan pemukiman (desa dan perkotaan)
Menurut M. Ardi,
dkk, lokasi pemukiman dan perumahan hendaknya memperhatikan empat hal seperti
yang dikemukakan budiharjo, yaitu
1.
Teknik
pelaksaan
2.
Tata
guna tanah
3.
Kesehatan
dan kemudahan
4.
Politis
dan ekonomi
E. Tata guna lahan pertanian
Penggunaan lahan untuk bidang pertanian dan perkebunan,
terutama ditentukan oleh :
1.
Jenis
tanah dan kesuburannya
2.
Relief
dan topografi
3.
Iklim
dan ketinggian tempat
4.
Aksebilitas
(kemudahan dijangkau) atau kemudahan pemasaran hasil
5.
Besarnya
tekanan pendidik.
Tehnologi konservasi yang sudah teruji dan dapat
diterapkan adaah ;
1.
Terasering
2.
Rorak
3.
Tanaman penuh tanah
4.
Pergiliran
tanaman
5.
Pertanaman
lorong
6.
Olah
tanam konservasi
F. Hubungan rencana tata ruang dengan kehutanan