Manusia, Tanah dan Lahan

09.52 by Unknown ·
Label:

A.    Tanah dan lahan bagi kehidupan
1.      Perbedaan Antara Tanah dan Lahan
Menurut pandangan para ahli dalam membedakan pengertian tanah dan lahan :
Tahun 1927, Dokuchaiev mempelopori konsep tanah.
Menurutnya, tanah adalah benda alami berdimensi 3 (memiliki panjang, lebar dan dalam), terletak di bagian paling atas kulit bumi dan memiliki sifat-sifat yang berbeda dengan bagian dibawahnya, sebagai hasil kerja interaksi antar iklim, aktifitas organisme, bahkan induk dan relief selama kurun waktu tertentu. Sedangkan menurut Arsyad, tanah memiliki tiga makna ; makna pertama, tanah merupakan media alami bagi pertumbuhan tumbuh-tumbuhan. Makna kedua, memandang tanah sebagai goliath atau bahan hancuran iklim yang berasal dari batuan dan bahan organik yang diperlukan sebagai bahan galian atau tambang dan galian. Dalam makna ini tanah dinyatakan dengan satuan berat (ton, kg, atau volume). Sedangkan makna ketiga, tanah diberlakukan sebagai ruang atau tempat dipermukaan bumi yang digunakan oleh manusia untuk melakukan segala aktivitasnya. Untuk makna ini tanah dilihat dari dimensi luas (ha,m2) dari ketiga makna tersebut, makna pertama dan makna kedua sepadan dengan arti istilah soil (tanah) dalam bahasa inggris, sedangkan makna ketiga sepadan arti istilah lan (lahan).

Secara alamiah, tanah mengandung campuran bahan-bahan organik dan mineral dengan bentuk struktur, dan komposisi tertentu. Komposisi tanah berubah dan berbeda-beda dari satu tempat ke tempat lainnya. Rata-rata bahan komposisi utama yang terdapat dalam satu satuan volume tanah adalah :
1.      45% mineral (dalam lempung/liat, lumpur, kerikil dan batu)
2.      25% air (tergantung kapasitas daya serap dan daya simpan tanah)
3.      25% udara
4.      5% materi organik atau humus. 
Bahan-bahan komponen pembentuk tanah di atas tersusun dalam lapisan-lapisan yang disebut sebagai horison tanah.  Masing-masing lapisan horison ini memiliki perbedaan ketebalan, warna, tekstur, dan komposisi yang bervariasi tergantung tipe tanah.
Susunan lapisan profil tanah;
1.      Horison organik (horison 0)
2.      Lapisan topsoil (horison A)
3.      Lapisan subsoil (horison B)
4.      Lapisan paling bawah (horison C)
2.      Daur Biogeokimia
Apa guna tanah dan lahan bagi kehidupan? Seberapa besar fungsi keduanya bagi manusia, dan mekanisme ekologis alam?
Tanah merupakan tempat atau media utama bagi sebagian besar organisme dalam melangsungkan proses kehidupannya. Meski ada yang mampu hidup di lingkungan akuatik (perairan) sebagian tumbuhan, terutama tumbuhan tingkat tinggi, hidup di atas tanah. Sebagian hewan air pun tetap membutuhkan tanah sebagai tempat melangsungkan hidupnya, seperti bertelur, menetaskan anaknya, mencari makanan atau yang lainnya.
Salah satu fungsi lain dari tanah yang amat penting bagi mekanisme ekologis adalah tanah merupakan sumber utama dan tempat terjadinya daur materi.
Secara alamiah, proses kehidupan yang terjadi di alam semesta pada dasarnya merupakan suatu mekanisme transfer materi dan energi. Di alam terdapat berbagai macam unsur kimia, yang telah berhasil diidentifikasi ± 92 unsur. Dari 92 unsur teridentifikasi tersebut hanya 40 unsur yang penting bagi kehidupan. Enam unsur di antaranya menyusun lebih dari 95% biomassa seluruh mahluk hidup. Enam unsur utama tersebut adalah karbon (C), oksigen (O), nitrogen (N), Fosfor (P), dan sulfur (S). Ke enam unsur tersebut ditambah unsur lain yang diperlukan dalam jumlah yang relatif besar dikenal dengan istilah makronutrien. Unsur lain seperti iron/besi (Fe), Magnesium (Mg), cooper/tembaga (Cu), serta iodium (J) dan berapa unsur lain yang diperlukan dalam jumlah yang relatif kecil dikenal dengan istilah mikronutrien. Unsur-unsur tersebut mengalami suatu rangkaian siklus yang bergerak dengan pasti dari sumber utamanya udara air dan tanah kemudian masuk dalam rangkain jaring-jaring makanan di ekosfer dan kembali lagi ke siklus semula. Rangkaian siklus tersebut dikenal dengan daur Biogeokimia. Disebut dengan istilah demikian karena siklus tersebut melibatkan makhluk hidup. Bumi, dan unsur-unsur kimia.
Terdapat tiga tipe dalam daur biogeokimia :
1.      Daur gas (gaseous cycles)
2.      Daur endapan (sedimentary cycles)
3.      Daur air (hydrological/water cycles)
1.      Daur karbon
Karbon merupakan dasar pembangunan dari melekul organik yang penting untuk kehidupan. Tumbuhan mendapatkan karbon dari karbon dioksida (CO2). CO2 merupakan salah satu komponen pokok untuk berlangsungnya fotosintesis. Tumbuhan menggunakan energi matahari untuk mengolah karbon dioksida (CO2) dengan air (H2O) untuk membentuk senyawa organik(karbon organik, hidrogen, dan oksigen) sebagai subtansi makanan seperti glukosa (C6H12O6). Proses perubahan sederhana dapat dituliskan sebagai berikut.
CO2+H2O+energi matahari→C6H12O6+O2+energi
Produsen dan konsumen akan mengubah karbon pada makanan kembali menjadi karbondioksida dan air melalui proses respirasi. Karbon dioksida yang dihasilkan akan dilepaskan ke admosfer. Secara sederhana proses respirasi yang terjadi dapat di tuliskan sebagai berikut.
C6H12O6+6O2→6CO2+6H2O+panas
Pada kedua proses diatas (fotosintesis dan respirasi) terdapat banyak reaksi kimia yang berbeda.walaupun demikian sebagai hasilnya dapat diketahui proses respirasi merupakan kebalikan dari proses fotosintesis. Maka proses fotosintesis dan respirasi merupakan proses yang berkesinambungan dan menjadi daur sirkulasi karbon dan oksigen dalam bentuk kimia di ekosistem.
2.      Daur Nitrogen
Unsur nitrogen dapat ditemukan dalam berbagai bentuk persenyawaan, misalnya nitrogen dioksida (NO2) di atmosfer, amonia (NH3), garam amonium, di air tanah dan sebagainya. Sebagai agen pengubahnya terdapat makhluk hidup yang bertugas seperti bakteri pengubah nitrogen di tanah, alga biru hijau di air dan sebagainya.
3.      Daur fosfor
Fosfor merupakan unsur yang penting bagi kehidupan. Fosfor merupakan salah satu komponen penyusun materi genetik (seperti DNA dan RNA), membran sel, tulang, dan gigi, beberapa pegunungan fosfat yang mengandung ion PO3, berada di tanah dan air. Walaupun fosfor merupakan unsur yang penting namun daur fosfor terjadi secara lambat dari tanah ke laut dan kembali ke tanah.   

Kegiatan belajar 2
Tata guna Lahan
Pengelolaan lahan merupakan upaya yang dilakukan manusia dalam pemanfaatan lahan sehingga produktifitas lahan tetap tinggi secara berkelanjutan/jangka panjang. Penggunaan sumber daya lahan dapat di bagi kedalam tiga kelompok manfaat dan peranan, yaitu (M,ardi, dkk ; 274) :
1.      Lahan digunakan untuk tempat tinggal, berusaha, bercocok tanam, dan lainnya;
2.      Lahan sebagai kawasan hutan yang menopang kehidupan vegetasi satwa liar;
3.      Lahan sebagai daerah pertambangan yang bermanfaat bagi manusia.
Tata guna lahan memberi arti pada seberapa luas dimensi ruang sumber sumber daya tanah yang dapat di manfaatkan bagi manusia. Dalam hal ini makna tata  guna lahan dapat juga disebut tata guna ruang, yaitu keluasan sumber daya lahan dengan segala potensi dan karakteristik tanah serta lingkungan yang melingkupnya.
Dalam bahasa pemerintah “Tata Ruang” adalah pengaturan ruang berdasarkan berbagai fungsi kepentingan tertentu bagi berbagai kegiatan dan kebutuhan manusia. Untuk memenuhi semua pihak secara adil, menghindari persengketaan, serta menjamin kelestarian lingkungan di butuhkan proses yang dalam undang-undang No. 24 Tahun 1992 disebut sebagai penataan ruang.
Untuk memudahkan penataan ruang ini, pemerintah menetapkan tiga cara utama pembagian ruang ;
1.      Segi fungsi kawasan dan kegiatan ada dua ;
a.       Kawasan lindung
b.      Kawasan budaya
2.      Secara administratif dibagi menjadi ;
a.       wilayah nasional
b.      wilayah propensi
c.       wilayah kabupaten
3.      berdasarkan fungsi kawasan dan aspek kegiatan, ruang dibagi menjadi ;
a.       kawasan pedesaan
b.      kawasan perkotaan
c.       kawasan tertentu         
B.     Perencanaan tata ruang atau tata guna lahan
Perencanaan dilakukan melalui proses dan prosedur penyusunan serta penetapan tata ruang melalui langkah-langkah berikut (Permendagri No. 9 tahun 1998)
1.      Persiapan
2.      Penentuan arah pembangunan dilihat dari segi ekonomi, sosial, budaya, daya dukung, dan daya tampung lingkungan, serta pertahanan keamanan
3.      Identifikasi berbagai potensi dan masalah pembangunan dalam wilayah perencanaan.
4.      Perumusan rencana tata ruang.
5.      Penetapan rencana tata ruang.
C.     Isi rencana tata ruang kabupaten meliputi ;
1.      Pedoman pengendalian pemanfaatan ruang kabupaten.
2.      Pengelolaan kawasan lindung dan budaya.
3.      Pengelolaan kawasan pedesaan, perkotaan dan kawasan tertentu.
4.      Sistim kegiatan pembangunan dan sistem pemukiman pedesaan dan perkotaan.
5.      Penatagunaan tanah, air, udara dan sumber daya alam lainnya, termasuk tata guna hutan berupa hutan lindung, hutan prosuksi dan hutan konservasi, kawasan tambang, daerah pemukiman, dan perkembangan pertanian.

D.    Tata guna lahan pemukiman (desa dan perkotaan)

Menurut  M. Ardi, dkk, lokasi pemukiman dan perumahan hendaknya memperhatikan empat hal seperti yang dikemukakan budiharjo, yaitu
1.      Teknik pelaksaan
2.      Tata guna tanah
3.      Kesehatan dan kemudahan
4.      Politis dan ekonomi
E.     Tata guna lahan pertanian

Penggunaan lahan untuk bidang pertanian dan perkebunan, terutama ditentukan oleh :
1.      Jenis tanah dan kesuburannya
2.      Relief dan topografi
3.      Iklim dan ketinggian tempat
4.      Aksebilitas (kemudahan dijangkau) atau kemudahan pemasaran hasil
5.      Besarnya tekanan pendidik.
Tehnologi konservasi yang sudah teruji dan dapat diterapkan adaah ;
1.      Terasering
2.      Rorak
3.      Tanaman  penuh tanah
4.      Pergiliran tanaman
5.      Pertanaman lorong
6.      Olah tanam konservasi
F.      Hubungan rencana tata ruang dengan kehutanan